LIA NZURI CVL "WELCOME TO MY BLOG"
Powered By Blogger

nice

liam payne gif Pictures, Images and Photos

Sabtu, 25 Februari 2012

TUGAS PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II

ANALISIS FILM BLACK SWAN


Black swan merupakan film yang bercerita tentang nina (natalie portman) seorang balerina hebat di new york city ballet, yang mengabdikan seluruh hidupnya hanya untuk menari. Saat direktur artistik, leroy (cassel) mengumumkan bahwa ia akan mengganti balerina utama, beth macintye (winona) dalam produksi swan lake, nina merupakan kandidat utamanya. Akan tetapi dalam swan lake sang balerina harus bisa memainkan kedua peran sebagai the white swan ( karakteristik yang polos) dan the black swan (karakteristik yang licik). Nina sangat sempurna saat memainkan peran the white swan, namun tidak untuk the black swan. Peran ini lebih natural saat dimainkan oleh seorang penari pendatang baru, lily (kunis). Dengan ini persaingan antara kedua penari ini pun dimulai dan nina berusaha untuk mempertahankan karakteristik the white swan sembari mencoba menemukan sisi gelap dalam dirinya. Film ini menggambarkan kehidupan balerina dari sudut pandang yang jarang kita ketahui. Dimana dalam hidup balerina tidak hanya berhubungan dengan panggung yang megah dan gemerlap. Namun dunia mereka juga penuh dengan penjatuhan harga diri, depresi yang tiada henti serta kritik keras dan menusuk dari direktur dan anggota lainnya. Nina tokoh utama dalam film ini memiliki sifat ambisius dan perfeksionis. Setiap moodnya berkaitan langsung dalam setiap pertunjukan yang dia lakukan dan setiap kemampuannya diukur semata-mata hanya untuk evaluasi direktur atas pekerjaannya. Ia ingin meraih mimpinya menjadi the swan queen dengan cara apapun. Ia terus menggali sisi gelap dalam dirinya agar ia tetap dipercaya memerankan the white swan sekaligus sebagai the black swan. Setiap kesalahannya saat latihan membuat ia semakin depresi dan khawatir. Nina mendadak menjadi paranoid, menjadi gelisah dan bingung akan kehidupannya. Hingga pada akhirnya terjadi pertarungan antara karakteristik polos dan iblis yang ada pada diri nina sendiri, yang notabene sesuai dengan kisah swan lake. Tapi semua itu bukannya tanpa hasil, di akhir kisah batasan-batasan antara akting dan reality sudah tidak ada lagi dalam diri nina, semua ini akhirnya membawa kagum akan pertunjukan swan lake. Meskipun pada akhirnya nina melukai tubuhnya saat pertunjukkan dan tetap menari ia puas dengan pertunjukkannya.
Saya ingin mengupas film ini dari sisi psikologis. Pola pengasuhan ibunya yang terlalu otoriter terhadap nina, segala sesuatu di siapkan , diperhatikan secara mendetil sehingga nina tidak mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan sendiri, dan menjadi anak yang cenderung tertutup, kesulitan bergaul dengan orang lain, mudah terpengaruh dan labil di usianya. Atas kelabilan yang dia alami tersebut, membuat kemampuan nalarnya tidak berjalan dengan baik, tidak ada kematangan kognitif dalam dirinya, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir secara fleksibel. Sepertinya nina belum dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Sehingga dia tidak mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya. Akibatnya nina mengalami delusi, yaitu ekspresi kepercayaan yang dimunculkan kedalam kehidupan nyata seperti merasa dirinya diracun oleh orang lain, dicintai, ditipu, merasa dirinya sakit atau disakiti. Dari kepercayaan yang terbentuk dalam pikirannya, membuat semua yang dipikirkannya secara berulang-ulang menjadi real dimatanya, dampaknya dia mulai merasa bahwa semua yang dia alami itu adalah nyata, mulai dari melihat dirinya menjadi dua bagian, gatal-gatal dipunggungnya menjadi sebuah virus yang membuat dia seperti laba-laba dan akhirnya dia merasa membunuh lily yang merupakan rivalnya dalam kompetisi peran black swan.
Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra). Indikator premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia antara lain
  1. Ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh.
  2. Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau berputar-putar (sirkumstantial).
  3. Gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi.
  4. Gangguan perilaku: menjadi pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kelas:              
  1. Gejala-gejala positif
    termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (
    kognitif). Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain.
  2. Gejala-gejala negatif
    gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (
    alogia).
Pada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan faktor predisposisi skizofrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid atau kecurigaan berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh. Gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang mampu bersikap hangat dan ramah pada orang lain serta selalu menyendiri. Pada gangguan skizotipal orang memiliki perilaku atau tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perilakunya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan inkoheren. Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat dan otak tidak mampu menginterpretasikan dan merespon pesan atau rangsangan yang datang. Penderita schizophrenia mungkin mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, atau mengalami suatu sensasi yang tidak biasa pada tubuhnya. Auditory hallucinations, gejala yang biasanya timbul, yaitu penderita merasakan ada suara dari dalam dirinya. Kadang suara itu dirasakan menyejukkan hati, memberi kedamaian, tapi kadang suara itu menyuruhnya melakukan sesuatu yang sangat berbahaya, seperti bunuh diri.
Penyesatan pikiran (delusi) adalah kepercayaan yang kuat dalam menginterpretasikan sesuatu yang kadang berlawanan dengan kenyataan. Misalnya, pada penderita schizophrenia, lampu trafik di jalan raya yang berwarna merah kuning hijau, dianggap sebagai suatu isyarat dari luar angkasa. Beberapa penderita schizophrenia berubah menjadi seorang paranoid. Mereka selalu merasa sedang diamat-amati, diintai, atau hendak diserang.
Kegagalan berpikir mengarah kepada masalah dimana penderita schizophrenia tidak mampu memproses dan mengatur pikirannya. Kebanyakan penderita tidak mampu memahami hubungan antara kenyataan dan logika. Karena penderita schizophrenia tidak mampu mengatur pikirannya membuat mereka berbicara secara serampangan dan tidak bisa ditangkap secara logika. Ketidakmampuan dalam berpikir mengakibatkan ketidakmampuan mengendalikan emosi dan perasaan. Hasilnya, kadang penderita schizophrenia tertawa sendiri atau berbicara sendiri dengan keras tanpa mempedulikan sekelilingnya.
 seorang penderita dapat digolongkan menjadi: 
  • Skizofrenia simplex 
    Sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utamanya adalahkedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berfikir biasanya ditemukan,waham dan halusinasinya jarang sekali ada.
  • jenis hebefrenik 
    Permulaannya perlahan-lahan atau subakut dan sering timbul pada masaremaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang mencolok ialah: gangguan proses berfikir, gangguankemauan dan adanya depersonalisasi.
  • jenis katatonik 
    timbul pertama kali antara umur 15-30 tahun, biasanya akut serta didahuluioleh stres emosional. Mungkin terjadi gaduh-gelisah katatonik atau stupor katatonik.
Gejala-gejalanya:
  • mutisme, kadang-kadang dengan mata tertutup
  • muka tanpa mimik.
  • negativisme: bila diganti posisinya, penderita menentang.
  • terdapat grimas dan katalepsi. B. Gaduh gelisah katatonik: terdapat hiperaktivitas motorik, tetapi tidak disertai dengan emosidan rangsangan dari luar.
  1. Jenis paranoid 
    Skizofrenia paranoid agak berlainan dari jenis-jenis yang lain dalam perjalanan penyakitnya.jenis ini mulai sesudah umur 30 tahun. Penderita mudah tersinggung, mudah menyendiri, agak congkak dan kurang percaya pada orang lain.
  2. episoda skizofrenia akut
    timbul mendadak sekali dan pasien seperti dalam keadaan mimpi. Kesadarannya mungkin berkabut. Dalam keadaan ini timbul perasaan seakan-akan dunia luar maupun dirinya sendiri berubah, semuanya seakan-akan punya suatu arti yang khusus baginya.
  3. skizofrenia residual 
    Gejala-gejala sekunder tidak jelas. Keadaan ini timbul sesudah beberapakali serangan skizofrenia.
  4. jenis skizo-afektif 
.Di samping gejala-gejalanya yang menonjol, secara bersamaan terdapatgejala-gejala depresi atau gejala-gejala mania. Jenis ini cenderung untuk menjadi sembuh tanpadefek tetapi mungkin juga akan sering timbul

  • Gangguan delusional
Didefinisikan sebagai suatu gangguan psikiatrik dimana gejala utamanyaadalah waham. Gangguan delusional sebelumnya disebut paranoia´ atau gangguan paranoid´.tetapi, istilah tersebut secara tidak tepat menyatakan bahwa waham selalu bersifat persekutorik,dan tidak demikian halnya.
Waham pada gangguan delusional juga dapat bersifat kebesaran,erotik, cemburu, somatik, dan campuran.gangguan delusional harus dibedakan dari gangguan alam perasaan dan skizofrenia.
Walaupun pasien dengan gangguan delusional mungkin memiliki suatu alam perasaan yangkonsisten dengan isi wahamnya, mereka tidak memiliki bukti meresapnya gejala afektif yangterlihat pada gangguan alam perasaan. Demikian juga, pasien dengan gangguan delusionaladalah berbeda dengan pasien skizofrenik dalam hal tidak kacaunya isi waham mereka (sebagaicontohnya, dibuntuti oleh fbi´, dimana tidak dapat dipercaya tetapi mungkin terjadi, lawan dikendalikan oleh orang suci´, yang tidak mungkin). Pasien dengan gangguan delusional jugatidak memiliki gejala lain yang ditemukan pada skizofrenia, seperti halusinasi yang menonjol, pendataran afektif, dan gejala tambahan gangguan pikiran

  • Faktor psikodinamika
    Pada tahun 1911, freud menerbitkan
    "psychoanalytic notes upon anautobiographical account of a case of paranoia (dementia paraniods)"interpretasinyadari kasus ini, yang menjadi dasar teori psikodinamika dari paranoia, didasari pada hasil bacaannya dari pengalaman seorang hakim ketua pengadilan di dresden yaitu daniel paulschreber yang menderita episode penyakit psikiatrik di tahun 1884, 1885 dan 1893 episodekedua menyebabkannya dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama dimana pasien keluar  pada tahun 1902.freud menyatakan bahwa schreber pada tahun 1903 mengeluarkan penjelasan, Memoirsof my nervous illnes Yang memberikan dasar teori "penderita paranoia tidak dapat dipaksauntuk menghadapi masalah internal, dan dalam banyak kasus, mereka hanya mengatakan apayang ada dalam pikiran mereka...". Freud berargumentasi bahwa kasus yang tercatat merupakan pengenalan personal; dan pada kasus schreber, freud tidak pernah melihat pasiennya. namun iamenyatakan bahwa kasus schreber menggambarkan suatu mekanisme umum dari pembentukan waham yang meliputi penyangkalan atau kontradiksi, proyeksi represi dari impuls homoseksualyang timbul dari alam bawah sadar pasien paranoid. Bentuk-bentuk waham dari paranoia dapattimbul sebagai kontradiksi "i (seorang laki-laki) love him (seorang laki-laki)". Ada nuansa homoseksual. Pikiran gangguan isi pikiran terutama dalam bentuk waham merupakan gejala utamadari gangguan.Waham biasanya sistematis dan karakteristiknya adalah sesuatu yangmungkin, contohnya, waham kejar, pasangan tidak jujur, terinfeksi oleh virus, dicintaiorang terkenal. Contoh isi pikiran itu berbeda dengan waham bizzare pada pasien skizofrenia.
  • Sensorium dan kognisi
    O
    rientasi : pasien dengan gangguan delusional biasanya tidak memiliki gangguan dalam orientasi, kecuali bila mereka memiliki waham spesifik tentangorang, tempat, waktu.daya ingat : daya ingat dan proses kognitif pada pasien dengan gangguan delusional adalah tidak terganggu.
  • Pertimbangan dan tilikan
    Pasien dengan gangguan delusional hampir seluruhnya tidak memiliki tilikan terhadap kondisi mereka dan hampir selalu dibawa ke rumah sakit oleh orang lain.keputusan terbaik dapat diperoleh dengan menilai perilaku pasien di masa lalu,sekarang dan perilaku yang direncanakan 


    NAMA: ELISABETH P Y CARVALLO
    NIM : 105120300015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar